Bahaya Menunda Pekerjaan
- 08/08/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles

Pernahkah terbersit di pikiran Anda untuk menunda apa yang seharusnya dikerjakan saat ini? Banyak alasan mengapa hal ini dapat terjadi. Bisa saja Anda sedang bosan, atau sedang tidak dalam mood untuk melakukannya. Bisa jadi ada banyak pekerjaan lainnya sehingga salah satu tidak dapat dikerjakan. Bisa jadi Anda ragu untuk memutuskan karena terlalu banyak konsekuensi yang akan dihadapi. Atau, bisa jadi film atau acara televisi kesukaan Anda sedang tayang dan Anda sangat ingin menontonnya. Apapun alasannya, akhirnya Anda mengatakan “Ah, nanti saja saya kerjakan”. Istilah lain dari fenomena ini adalah prokrastinasi.
Sekarang, bayangkan jika hal itu terjadi terus, terus, dan terus setiap hari. Pekerjaan Anda akan menumpuk dan Anda malah akan kewealahan harus mulai dari mana. Ketika Anda sudah dikejar deadline, hasil kerja pun akhirnya menjadi tidak optimal. Tidak hanya itu, masih terdapat banyak dampak negatif lainnya, seperti:
- Karir yang tidak menentu
Seperti contoh yang telah disebutkan sebelumnya, ketika Anda menunda pekerjaan yang seharusnya sudah dikerjakan dari jauh-jauh hari, maka hasilnya juga menjadi lebih buruk dari yang sebenarnya bisa Anda lakukan. Dari sebuah penelitian yang dilakukan Nguyen et al. (2013) di Amerika, mereka menemukan bahwa semakin sering seseorang menunda pekerjaannya, ia mengalami penurunan pendapatan sebesar $15,000 dolar Amerika. Dari hasil penelitiannya, 57% dari partisipan yang suka menunda-nunda merupakan seorang pengangguran.
- Kesehatan yang terganggu
Penelitian menemukan bahwa dengan menunda-nunda, Anda akan lebih mudah untuk merasakan stres. Di sisi lain, stres yang Anda rasakan akibat menunda suatu pekerjaan juga akan memicu Anda untuk menunda pekerjaan lainnya. Akibatnya, Anda akan kesulitan untuk melepaskan diri dari siklus ini. Selain itu, jika Anda menunda-nunda pekerjaan, kemungkinan besar Anda akan mengerjakannya hingga larut malam. Hal ini akan menggangu siklus tidur Anda, yang juga berpengaruh terhadap kesehatan.
Dilihat dari sisi perusahaan pun, menunda-nunda pekerjaan membawa banyak kerugian. Ketika karyawan menunda pekerjaannya, tentu produktivitasnya juga menurun. Ketika ia menunda, ia juga dapat mempengaruhi performa anggota tim lainnya. Misal, karyawan A mendapat pekerjaan yang penting dari sebuah proyek. Ketika A menunda pekerjaannya, mau tidak mau anggota tim lain juga harus membantu membereskannya. Belum lagi jika sudah mepet dengan tenggat waktu, alhasil pekerjaan tidak sesuai, klien tidak puas, atasan tidak senang, dan suasana menjadi tidak nyaman.
Tidak hanya berlaku bagi karyawan, leader juga bisa saja melakukan prokrastinasi. Bayangkan jika anggota tim sudah memberikan usulan dan ide-ide kepada leader, tetapi sang leader malah menunda memutuskan jalan mana yang harus diambil. Penelitian dari Haesevoets et al. (2022) menemukan bahwa pemimpin yang tidak tegas dan ragu-ragu berdampak negatif pada inovasi dari karyawan. Melihat pemimpinnya yang tidak dapat memutuskan, karyawan malah enggan untuk menyampaikan pendapatnya.
Tidak mau kan, mengalami hal-hal yang barusan disebutkan? Mari kita berhenti menunda-nunda pekerjaan.
Referensi
Abbasi, I. S., & Alghamdi, N. G. (2015). The prevalence, predictors, causes, treatment, and implications of procrastination behaviors in general, academic, and work setting. International Journal of Psychological Studies, 7(1), 59-66.
Haesevoets, T., De Cremer, D., Hirst, G., De Schutter, L., Stouten, J., van Dijke, M., & Van Hiel, A. (2022). The Effect of Decisional Leader Procrastination on Employee Innovation: Investigating the Moderating Role of Employees’ Resistance to Change. Journal of Leadership & Organizational Studies, 29(1), 131-146.
Nguyen, B., Steel, P., & Ferrari, J. R. (2013). Procrastination’s impact in the workplace and the workplace’s impact on procrastination. International Journal of Selection and Assessment, 21(4), 388-399.