Kubik Leadership

Belajar Menjadi Pemimpin

Belajar Menjadi Pemimpin

Belajar Menjadi Pemimpin

Leadership is challenging. Mengelola tugas dan tim bukan perkara gampang. Seringkali ada kepentingan yang bentrok antara keduanya. Tugas perlu selesai dengan standar yang sudah ditetapkan dan waktu yang sempit. Sementara, tim perlu digerakkan untuk bekerja sesuai arahan dan di saat yang sama terfasilitasi untuk berkembang.

Dari beragam pengalaman memimpin, saya menemukan begitu banyak pembelajaran. Saya belajar bahayanya kelewat task oriented. Ga ngeh kalo tim udah kerja kaya robot karena terus-terusan ngejar deadline, kuras habis sampai ga lagi nemu makna dari yang mereka kerjakan. Kerjaan kalo diturutin ga akan ada habisnya. Maka pastikan selalu ingat untuk memperhatikan kondisi tim. Lakukan pitstop untuk mengetahui efek pekerjaan terhadap pengembangan diri mereka.

Saya juga belajar bahwa sifat perfeksionis dan sulit mendelegasikan tugas adalah kombo yang mematikan. Keduanya membuat pemimpin sibuk melakukan mayoritas pekerjaan seorang diri. Biarpun pekerjaan selesai dengan hasil yang bagus, pemimpin sudah terlampau lelah untuk menikmati pencapaian tersebut. Angggota tim merasa tidak pantas menikmatinya. Parahnya lagi, merasa useless karena ga bisa bantu bosnya.

Maka, penting sekali belajar untuk mengelola perfeksionisme. Ada kata mutiara bagus, ‘if you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.’ Cobalah meredefinisikan perfeksionisme dari konteks ‘go fast’ menjadi ‘go far’. 

Penting sekali juga belajar mendelegasikan tugas dengan lebih jelas. Kembali soal redefinisi. Mendelegasikan tugas bukan berarti lepas tangan dan menyusahkan orang lain. Memberikan tanggung jawab pada seseorang berarti memberikan kepercayaan seseorang untuk bisa mengambil peran dan menjadi bermakna.

Pada akhirnya, kebahagiaan kerja saya kini tidak semata diukur dari terselesaikannya tugas dengan kualitas yang diharapkan. Kebahagiaan kerja dirasakan saat tim merasa berdaya. Tim menyadari kontribusinya dalam pencapaian tugas. Tim menemukan dirinya belajar sesuatu yang bermanfaat dari proses ia bekerja.

Rasanya menyenangkan saat ada tim yang bilang ia banyak belajar dari kebersamaan kami dalam suatu pekerjaan. Atau saat ada tim yang merasa performanya improve secara signifikan setelah didampingi. Melihat positive impact yang terjadi dari sebuah kepemimpinandisamping segala kekurangan yang masih ada. Disitulah saya menemukan kebahagiaan yang tak ternilai.

Perubahan positif yang dialami anggota tim tentunya lebih banyak ditentukan niat dan usaha mereka sendiri. Kepemimpinan hanya membantu dalam berproses saja. Saya pun menduga-duga, Tuhan ingin saya lebih intens memperbaiki diri dengan memberi saya banyak kesempatan untuk memimpin di dalam tim. Untuk semua itu, saya bersyukur.

 

Dewi Ashuro

Rising Star Partner

Career Development Trainer & Coach

www.facebook.com/yourcareerpartner

www.facebook.com/groups/bintangkarier

 

***

Kubik Leadership, Coaching dan Consulting menghadirkan workshop coaching pada tanggal 15-16 September 2016 di The Park Lane, Kuningan Jakarta bagi Anda yang ingin menjadi sekaligus melahirkan REVOLEADER.

Daftarkan diri Anda segera untuk mendapatkan petunjuk praktis dan strategis dalam membentuk para leader yang siap menghadapi berbagai macam tantangan.

Informasi lebih lanjut hubungi (021) 781-3030 atau 082-111-999-022.

 



1 Comment

Leave a Reply

Jawab Hitungan Ini :
8 - 2 = ?
Reload

Open whatsapp
1
Klik Chat Disini
Kubik Leadership Whatsapp
Salam SuksesMulia,

Terima kasih telah mengunjungi Kubik Leadership - HR partners specializing in Leadership and Personal Development.

Ada yang bisa kami bantu untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda?

klik icon whatsapp dibawah ini.