Beralihlah menjadi Pemimpin yang Memberdayakan
- 26/12/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
“Saya mulai punya banyak waktu untuk kembali menekuni kesenangan yang sudah lama tidak sempat saya lakukan yaitu memodifikasi mobil klasic dan 4WD. Saya juga mulai bisa rutin bersepeda lagi dengan teman teman saya,” ujar Arief, seorang Presiden Director perusahan Logistic ternama di Indonesia.
Karena Kinerja perusahaannya meningkat dan motivasi tim melesat, kualitas hidup pribadinya pun membaik. Arief kini merasa lebih nyaman dan bahagia. Hal ini terjadi karena Arief telah melakukan pergeseran dan merubah gaya kepemimpinannya dari seorang Super Leader atau Pemimpin Super menjadi Pemimpin yang Memberdayakan
Siapa yang tak menginginkan situasi seperti ini?
Banyak pemimpin perusahaan yang masih berlaku berbeda seperti pak Arief. Disejumlah tempat, pemimpin memang masih memposisikan memegang kendali secara penuh atas timnya, mulai dari penentuan target, penyelesaian masalah, hingga pengembilan keputusan. Pemimpin seperti ini biasa disebut sebagai Super Leader atau Pemimpin Super.
Model kepemimpinan seperti ini biasa diterapkan dan bisa saja berhasil dalam situasi tertentu. Namun sebetulnya tindakan ini bukannya tanpa resiko.
Karena saat ini pemimpin mesti berhadapan dengan dunia yang mengalami perubahan sangat cepat, kian tak pasti, dan semakin kompleks. Terminologi yang biasa kita pakai adalah VUCA yakni akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity
Volatility didefinisikan sebagai perubahan yang sangat cepat. Uncertainty adalah ketidakpastian yang mendatangkan kesulitan bagi kita dalam memprediksi kejadian atau peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Complexity adalah tentang perbenturan berbagai kekuatan, isu isu yang sulit dijelaskan berbaur dengan Chaos serta situasi yang sulit dipahami organisasi. Sementara Ambiguity adalah situasi yang tidak jelas, kabur, serta yang memungkinkan terjadinya salah pengertian dalam memahami sebab dan akibat dari suatu peristiwa. Istilah VUCA yang muncul pada era 1990-an ini berasal dari istilah dunia militer yang kemudian diadaptasi dalam bidang bisnis dan managemen.
Dalam menjalankan bisnis di dunia VUCA ini, pemimpin harus mulai pandai mengadaptasi gaya kepemimpinannya agar dapat membawa timnya lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan. Pemimpin harus beberapa langkah di depan timnya, mampu merencanakan dan mengantisipasi sejumlah isu yang mungkin harus dihadapi di masa depan. Pemimpin juga harus menyiapkan sejumlah alternative rencana bisnis jika terjadi sejumlah tantangan, cepat membaca bebera pa peluang yang dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaannya. Sementara itu, pemimpin mulai perlu menyiapkan tim yang kuat dibelakangnya.
Jika Anda bercermin dan merasa mirip dengan profil Pemimpin Super, saya sarankan untuk mulai berhenti. Sebab, memilih menjadi pemimpin super dalam situasi VUCA justru beresiko menghambat pertumbuhan perusahaan Anda, tim dan bahkan menciptakan neraka bagi diri anda sendiri.
Dengan model Pemimpin super pemimpin akan disibukakan dengan masalah eksekusi di lapangan dan kehilangan waktu memikirkan hal hal yang lebih strategis. Di sisi lain, tim menjadi amat bergantung pada pemimpinnya untuk memberikan arahan dan solusi. Posisi tim menjadi tidak setara dan cenderung kurang memiliki inisiatif serta tanggung jawab.
Maka pertimbangkanlah untuk beralih menjadi Empowering Leader atau Pemimpin yang Memberdayakan. Saat ini hasrat para karyawan untuk dianggap lebih kreatif sebagai individu cenderung semakin meningkat. Mereka ingin bisa mengambil keputusan dan memiliki kewenangan semakin besar. Seperti yang dilakukan oleh pak Arief, begitu ia memberi ruang yang lebih luas bagi timnya, justru lahir terobosan baru bagi perusahaan karena komitmen dan rasa memiliki karyawan atas perusahaan malah meningkat.
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana cara menjadi seorang Pemimpin Memberdayakan?
Trend industri dan organisasi saat ini berubah dengan sangat cepat. Implikasinya, tim diharapkan dapat mengambil inisiatif, membuat keputusan dengan cepat, dan dapat diandalkan. Untuk itu penting bagi pemimpin untuk mengganti pola pikir mereka dari ‘leader creates follower’ menjadi ‘leader create leader’.
Jika tim mampu bergerak mandiri, pemimpin bisa mengoptimalkan waktunya untuk fo
kus merencanakan strategi perusahaan jangka panjang, ketimbang harus tersandera menyelesaikan masalah sehari hari.
Pergeseran dari Pemimpin Super ke Pemimpin Memberdayakan sbb :
Pemimpin Super | Pemimpin Memberdayakan |
Memegang kendali | Memegang komitmen |
Memberi perintah | Memberikan tantangan |
Memberi solusi | Menggali solusi |
Pemimpin beralih sebagai yang memegang komitmen dalam melakukan hal yang baru dan berbeda. Ia berupaya menggali komitment dari timnya sehingga target yang ada menjadi tujuan bersama. Dengan demikian, tim merasa kepemilikan dan tanggungjawab terhadap apa yang menjadi target bersama. Dengan terciptanya komitmen, tim tahu persis apa yang diharapkan dari dirinya dan konsekuensi yang akan diterima jika hal tersebut tidak tercapai.
Ketika tim datang kepada anda untuk meminta solusi, alih alih memberikan jawaban, Anda akan menggunakan keempatan tsb untuk mendorongnya memikirkan bagaimana mendapatkan jalan keluarnya dan mencari solusi yang paling tepat. Dengan pertanyaan pertanyaan yang diajukan kepada tim, mendorong mereka mencari alternative solusi yang dapat dilakukannya.
Disisi lain, Pemimpin Memberdayakan akan focus menggali solusi. Mereka percaya bahwa timnya mampu menghasilkan solusi yang tepat untuk permasalahan yang mereka hadapi. Pemimpin akan terus berupaya mengajukan berbagai pertanyaan agar timnya terpacu menghasilkan solusi kreatif. Hal ini membuat mereka terpacu mengajukan ide ide baru dan lebih bertanggung jawab terhadap solusi yang dihasilkan.
Seluruh uraian tindakan yang dilakukan oleh Pemimpin Memberdayakan hakikatnya merujuk pada aktifitas Coaching. Istilah Coaching kini semakin popular digunakan di di dunia bisnis, dengan tujuan memaksimalkan potensi tim, baik secara personal maupun professional.
Jadi apakah Anda Siap?
Atok R Aryanto
People Development Coach