Berapa Gaji Ideal Fresh Graduate?
- 17/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kubik Leadership / Lead For Impact
Beberapa waktu yang lalu ada berita viral yang tersebar di social media tentang seorang fresh graduate dari Universitas Indonesia yang membuat status seperti dibawah ini:
“Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal. Dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Helloo, meskipun gue fresh graduate, gue lulusan UI pak. Universitas Indonesia.
Jangan disamaai ama fresh graduate kampus lain dong ah. Level UI mah sudah perusahaan LN, kalau lokal mah oke aja asal harga cucok.”
Bagaimana menurut Anda?
Bagi saya , “curcol” Alumni UI tentang besaran gaji ini sebenarnya wajar, tidak perlu viral apalagi membully anak yang baru lulus ini. Dari interaksi saya dengan banyak HRD perusahaan besar, memang ada beberapa perusahaan yang berani membayar belasan juta rupiah per bulan untuk fresh graduate. Tentu dengan persyaratan yang sangat ketat. Perusahaan berani membayar mahal karena ada potensi keuntungan besar yang bisa diperoleh dari fresh graduate yang mereka rekrut.
Saya juga mendampingi mahasiswa IPB yang mau lulus atau baru lulus dalam program Mentoring Leader Himpunan Alumni IPB. Standar permintaan gaji mereka saat melamar kerja juga tidak beda jauh dengan alumni UI ini. Mereka memang memiliki prestasi akademik baik, pergaulan lintas negara dan berwawasan luas, memiliki keahlian tertentu, attitude yang baik dan leadership yang memadai. Bahkan saya “menegur” mereka bila meminta gaji yang rendah padahal ditawari oleh perusahaan kelas dunia.
Jadi, apakah pantas meminta gaji di atas 8 juta rupiah? Tergantung. Bila melamar di bisnis UKM tentu sangat tidak pantas. Tetapi bila melamar di perusahaan global dan Anda memenuhi kualifikasi yang sangat tinggi yang dibutuhkan perusahaan tersebut, 8 juta rupiah justeru masih terlalu kecil.
Sebenarnya, kemampuan seperti apakah yang dibutuhkan oleh fresh graduate atau pencari kerja agar layak meminta gaji di atas 8 juta rupiah? Pengamatan dan pengalaman diskusi saya dengan para pemimpin perusahaan, bisa dijadikan salah acuan yang bisa dipertimbangkan. Berikut adalah kualifikasi penting yang perlu dimiliki fresh graduate tersebut.
Pertama, Kematangan Leadership. John Kotter, salah satu guru besar di Harvard mengirim pesan bahwa, di era yang berubah begitu cepat, tidak menentu, komplek dan sulit diduga seperti sekarang ini, kematangan leadership sangat mutlak diperlukan agar bisa “menaklukan” perubahan.
Kemampuan memahami dan memimpin diri sendiri serta kemampuan memahami orang lain sekaligus mempengaruhinya, visioner, dan kepercayaan diri yang tinggi adalah tanda utama bahwa sang fresh graduate memiliki kematangan leadership yang baik.
Mahasiswa yang aktif berorganisasi, ikut pertukaran mahasiswa dengan berbagai negara, aktif di berbagai kompetisi, memiliki akses pergaulan lintas kampus dan lintas negara berpotensi besar memiliki hal ini. Mereka memiliki talenta untuk menjadi pemimpin perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan tinggal menyiapkan program pengembangan pemimpin muda yang memang disiapkan untuk memenangkan kompetisi.
Kedua, Kemampuan Analytical Thinking. Dunia berkembang semakin komplek. Kemampuan memahami permasalahan yang rumit dan mencari solusi yang tepat dan akurat serta aplikatif sangat diperlukan dalam dunia bisnis saat ini.
Kemampuan menghasilkan produk, jasa atau layanan yang cepat, murah dan nyaman bagi customer adalah keahlian utama yang sangat diperlukan dalam kompetisi bisnis yang sulit diprediksi. Hanya orang yang memiliki Analytical thinking yang brilian yang mampu melakukan hal ini secara konsisten dan berkelanjutan.
Ketiga, Growth Mindset & Agility. Perusahaan bersedia membayar mahal karena sang fresh graduate bukan hanya diperlukan saat ini tetapi disiapkan untuk kepentingan jangka panjang. Mereka terbiasa dengan pertanyaan “Bagaimana jika….” Apa yang Anda lakukan jika keuntungan perusahaan turun drastis? Bagaimana jika ada kompetitor baru yang mengambil pangsa pasar Anda? Bagaimana jika Anda tiba-tiba diminta memimpin proyek baru dengan dana terbatas?
Potensi dan kemampuan untuk terus bertumbuh dan berkembang baik mindset, keahlian dan perilaku dalam waktu yang cepat adalah indikasi bahwa fresh graduate ini sangat diperlukan untuk pertubuhan bisnis yang signifikan.
Keempat, Communication Skill. Obrolan saya dengan Rektor IPB, Bapak Arief Satria, semakin meyakinkan saya bahwa communication skill adalah hal yang sangat penting saat ini. Menurut lelaki asal Pekalongan ini, ada 4C yang diperlukan SDM tangguh saat ini, yaitu Critical thinking, Communication, Collaboration dan Creativity. Menurut pendapat saya, critical thinking dan creativity adalah satu paket. Sementara collaboration memang kualifikasi nomor 5 yang perlu melekat dalam diri seseorang yang berharga “mahal.”
Agar pekerjaan lancar dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, kemampuan mengkomunikasikan ide, gagasan dan proyek yang digarap adalah kemampuan mendasar bagi seorang yang ingin memenangkan persaingan di era sekarang. Berlatihlah sejak dini, ilmu negoasiasi, presentasi dan mempengaruhi orang lain.
Kelima, Collaboration. Banyak Fresh Graduate yang cerdas dan pintar tapi “songong” dan individualis. Sungguh anugerah besar apabila ada fresh graduate dengan IPK tinggi tetapi memiliki semangat untuk berkolaborasi. Mereka bermental “to give” yang artinya senang membantu orang, mensupport orang dan bekerjasama dengan banyak orang.
Orang yang memiliki lima kualifikasi tersebut di atas sangat layak untuk meminta gaji di atas rata-rata, tentu saat melamar di perusahaan besar bukan UKM. Jadi menurut pengalaman dan pengamatan saya, rentang gaji fresh graduate adalah 5 hingga 15 juta rupiah. Tergantung kualifikasi Anda dan juga tergantung kesanggupan perusahaan membayar Anda.
Meski perlu diingat, yang menjadi pertimbangan seseorang bekerja bukan hanya gaji atau penghasilan saja. Ada pertimbangan suasana kerja, value, kepedulian, visi dan misi perusahaan serta yang lebih penting bagi orang beriman adalah apakah pekerjaan itu bisa menjadi bekal untuk pulang ke kampung akherat? Wallahu’alam.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership