Jadilah Yang Berbeda
- 09/09/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Oleh Jamil Azzaini, CEO Kubik Leadership
Ada pakem di dunia bisnis apabila kita ingin menjadi pemenang. Jadilah yang pertama, jadilah yang terbaik, dan jadilah yang berbeda. Untuk menjadi yang pertama diperlukan kreatifitas yang cerdas sehingga apa yang dihasilkan sulit ditiru oleh orang lain. Sementara untuk menjadi yang terbaik diperlukan energi yang besar dan boleh jadi menghabiskan banyak waktu mengamati sepak terjang pesaing. Di dunia bisnis, sering disebut red ocean, lautan persaingan yang penuh dengan darah.
Saya lebih memilih, jadilah yang berbeda karena sesuatu yang berbeda itu mudah dikenali dan berada di blue ocean, persaingannya tidak berdarah-darah. Contoh sederhana, dalam dunia perbankan Grameen Bank melakukan strategi ini. Perbankan yang didirikan Muhammad Yunus ini saat ini menjadi pemipin pasar di bidang yang ditekuninya. Apa yang membuatnya berbeda? Banyak. Beberapa diantaranya adalah di saat perbankan sibuk mencari nasabah orang kaya, Grameen Bank mencari nasabah orang miskin.
Di saat perbankan lain fokus kepada nasabah kaum pria, Grameen Bank fokus kepada nasabah wanita, 97 persen nasabah Grameen Bank adalah wanita. Disaat koleteral atau jaminan menjadi suatu kewajiban bagi nasabah bank umum, di Grameen Bank tidak memerlukan jaminan. Di perbankan umum, orang datang ke kantor bank maka di Grameen Bank para karyawan yang mendatangi nasabah. Dan tentu masih banyak lagi perbedaan-perbedaan yang ada.
Karena kiprahnya yang luar biasa ini, M. Yunus dianugerahi hadiah Nobel. Saya pernah mendalami dan magang aplikasi konsep Grameen Bank ini di Amanah Ikhtiar Malaysia pada awal tahun 2000. Memang dampaknya luar biasa, begitu pulang ke Indonesia, konsep ini saya terapkan di 21 desa, programnya saya namakan Masyarakat Mandiri. Ketika itu hasilnya sangat luar biasa. Di bawah naungan Dompet Dhuafa Republika, program itu terus menggurita.
Dalam mengembangkan bisnis yang saya tekuni, saya juga lebih mengedepankan “jadilah yang berbeda” Saya terus menerus sampaikan ke tim saya, teruslah mencari yang berbeda yang itu bisa memberi banyak manfaat kepada para pengguna ide kita. Bisnis yang menggunakan pendekatan “jadilah yang berbeda” akan bertahan lama.
Begitupula dalam pengembangan profesi pribadi. Milikilah sesuatu yang berbeda di keahlian yang kita tekuni. Sesuatu yang berbeda yang benar-benar menjadi pembeda dengan yang lainnya. Semakin banyak pembeda di profesi yang kita pilih maka semakin eksis kita di profesi yang kita tekuni. Pembeda yang beragam menjadikan expertise kita semakin terasah dan diakui oleh banyak orang.
Pembedanya tentu tidak asal beda. Asal beda tanpa memperhatikan etika, tatakrama, budaya dan agama justeru menjerumuskan. Dan jangan sampai pembeda kita adalah sesuatu yang tercela apalagi merendahkan ahli agama, ilmuwan dan orang-orang yang punya banyak karya.
Boleh tahu apa pembeda Anda?
****
Kubik Leadership, perusahaan konsultan SDM terkemuka di Indonesia yang telah membantu lebih dari 150 perusahaan termasuk diantaranya perusahaan Fortune 100 Indonesia, akan menyelenggarakan sebuah Interactive Strategic Workshop selama satu hari untuk Anda, para Top Corporate Leaders, dengan tema:
“Building a Culture of Innovation through Gamification”
Hari Kamis, 3 November 2016 di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta
Fasilitator Workshop: Jamil Azzaini (Co-Founder & CEO Kubik Leadership), Indrawan Nugroho (CEO Cipta Innovation Consulting), Stuart Lloyd (Chief Hothead at Hotheads Innovation) dan Eko Nugroho (CEO & Lead Game Designer Kummara)
Ini adalah workshop yang langka dan satu-satunya di Indonesia. Informasi dan pendaftaran silakan hubungi 081310430833 (Dwi), 082111999022 (Kubik) atau kunjungi www.kubik.co.id/innovation