Kekuatan Tekad Gak Cukup Untuk Berubah – Bagian 1 (Personal Motivation & Personal Skills)
- 14/09/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kali ini saya akan cerita sebuah eksperimen yang dilakukan oleh tim Change Anything Labs. Penelitian ini pingin buktiin bahwa kekuatan tekad aja ga cukup untuk buat seseorang melakukan perubahan. Eksperimen dilakukan ke anak kelas 5 SD di dalam situasi yang relevan secara umum, termasuk buat orang dewasa.
Pertama, peneliti bilang kalau dia mau rekrut anak-anak ini jadi karyawan. Bila mereka udah selesai dengan 1 tugas, mereka akan dapat 10 dolar. Ada 4 tugas yang bisa mereka kerjakan dan sangat gampang. Jadi besar kemungkinan anak-anak ini dapat 40 dolar, kecuali kalau mereka mutusin berhenti di tengah jalan.
Peneliti memperingatkan, bisa jadi di akhir kegiatan, mereka ga punya 40 dolar karena ada kesempatan buat belanja. Kalau ada barang yang emang bener-bener mereka pengen sepulang dari sini, coba ingat-ingat berapa uang yang mereka butuhkan.
Eksperimen pun dimulai. Abis mereka selesai 1 tugas dan dapat 10 dolar, mereka diundang berkunjung ke sebuah toko berisi permen dan mainan. Hal yang mencolok adalah harganya. Permen dan mainan di toko ini punya harga 5 – 10 kali lipat lebih mahal dari harga umumnya dan anak-anak tahu itu.
Anak-anak ini di awal udah berencana beli sesuatu yang mereka pengenin banget saat pulang nanti. Satu-satunya godaan adalah kesempatan beli permen atau mainan dengan harga yang ga masuk akal. Apakah mereka akan mempertahankan uang mereka?
15 anak dari kelompok studi pertama keluar dari lab dengan uang kurang dari 13 dolar. Dua anak keluar tanpa uang sama sekali dengan tangan penuh berisi permen dan mainan dengan harga ga masuk akal. Anak-anak di kelompok 1 belakangan menunjukkan penyesalan dan menyalahkan dirinya sendiri. Para orang tua khawatir bila anaknya ga punya tekad kuat.
Kelompok studi kedua ternyata punya hasil yang berbeda. 15 anak keluar lab dengan menyimpan rata-rata 34-40 dolar. Mereka menyelesaikan tugas yang sama di ruang yang sama dengan penawaran permen dan mainan yang sama dengan harga yang sama, namun bawa pulang uang 2,5 kali lipat dari kelompok pertama. Anak-anak di kelompok 2 banjir pujian. Mereka dianggap punya tekad baja.
Nyatanya, Ini bukan semata persoalan tekad, sebab peneliti memberikan sejumlah perlakuan berbeda pada keduanya.
Pertama, peneliti ngajak anak-anak di kedua kelompok ngobrol saat melakukan tugas. Tapi yang diobrolin beda. Kelompok pertama diajak ngobrol tentang apa permen favorit mereka. Kemudian mereka dipersilahkan nyicipin permen itu, yang ternyata juga akan ada di toko nanti. Sementara kelompok kedua justru diajak ngobrol tentang apa yang bener-bener mereka pengen beli 40 dolar mereka nanti. Terbukti, ini memberikan pengaruh pada keputusan yang berbeda saat mereka berada di toko. Terafirmasilah satu sumber pengaruh untuk berubah.
Sumber pengaruh pertama dalam mewujudkan perubahan adalah PERSONAL MOTIVATION. Kalau ingin perubahan positif dalam karier, salah satu caranya adalah ini. Saat kerja, terutama saat momen-momen kritikal, ingat-ingat terus apa tujuan spesifik yang ingin dicapai. Ini akan bikin kita fokus dan punya daya tahan yang lebih tinggi. Momen kritikal itu yang kaya apa si? Misal, dikasih amanah ngerjain tugas yang susah dan belum pernah dilakuin sebelumnya. Atau diminta berkoordinasi dengan orang yang jabatannya jauh lebih tinggi dan terkenal killer.
Temuan kedua, peneliti mengajarkan kelompok 2 cara berhitung sederhana di selembar kertas. Mereka jadi tahu, berapa banyak yang telah mereka tabung dari hasil kerja, dan berapa banyak yang mereka belanjakan. Kelompok 1 tidak diajarkan hal tersebut. Efeknya gimana? kelompok 1 cenderung terburu-buru membeli. Sumber pengaruh kedua terafirmasi.
Sumber pengaruh kedua untuk melakukan perubahan adalah PERSONAL SKILLS. Mengubah kebiasaan yang menghambat karier dan udah kadung mengakar itu tidak hanya butuh motivasi, tapi juga keterampilan diri. Misal, terus bergantung sama orang lain karena ga berani melakukan presentasi sendiri di depan banyak orang. Berarti, selain menemukan tujuan spesifik sebagai personal motivation-nya, dia juga butuh berlatih presentation skill.
Kita baru bahas yang PERSONAL (pengaruh dari kita sendiri). Masih ada 4 temuan yang terkait dengan SOSIAL (pengaruh dari hubungan kita dengan orang lain) dan STRUKTURAL (pengaruh dari setting lingkungan). InsyaAllah di artikel berikutnya ya.
Teman-teman juga bisa baca detil penelitian dan insight-nya di buku:
Change Anything: The New Science of Personal Success karya Kerry Patterson, Joseph Grenny, David Maxfield, Ron McMillan, dan Al Switzler.
Dewi Ashuro
Rising Star Partner
FB Page: Career Development Program with Dewi Ashuro (@yourcareerpartner)
Informasi training, coaching dan consulting: hubungi 021-781-3030 atau 082-111-999-022