Kubik Leadership

Kurang Pengalaman Bisa Buat Anda Lebih Inovatif

Kurang Pengalaman Bisa Buat Anda Lebih Inovatif

 

Kurang Pengalaman Bisa Buat Anda Lebih Inovatif

 

Oke, jadi Anda ingin berinovasi. Tapi Anda ragu karena tidak punya cukup pengalaman dalam bidang inovasi yang Anda ingin ciptakan. Tidak perlu khawatir, kurang pengalaman itu justru akan membuat Anda lebih inovatif. Kok bisa?

Ada tiga keunggulan yang dimiliki oleh orang yang tidak berpengalaman dibandingkan dengan orang yang berpengalaman. Ketiga keunggulan itu adalah naif, polos dan bodoh. Yuk kita simak satu persatu.

Orang yang tidak berpengalaman itu naif. Sehingga dia akan bertanya banyak pertanyaan yang bagi orang berpengalaman terlalu gengsi untuk ditanyakan. Pertanyaan naif itu kemudian membuka berbagai peluang dan kemungkinan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.

Orang yang tidak berpengalaman itu polos. Dia tidak memiliki asumsi-asumsi dasar yang dianggap sebagai kebenaran dalam bidang garapannya. Sehingga dia akan rajin melakukan eksperimentasi yang kemudian menghasilkan temuan-temuan baru. Ini tidak terjadi pada orang berpengalaman karena kreativitasnya sudah terpenjara oleh asumsi-asumsi yang ada di kepalanya.

Orang yang tidak berpengalaman itu merasa bodoh. Dia akan belajar dari siapa saja dalam kesempatan apa saja. Sehingga dia dapat informasi dan ilmu-ilmu baru dari beraneka ragam sumber yang kemudian memicunya untuk melakukan cara yang tidak biasa. Sementara orang berpengalaman merasa tahu segalanya. Ilmu yang ia miliki justru jadi batasan bagi proses eksplorasi idenya sendiri.

Contoh konkritnya adalah Mahindra & Mahendra (M&M), sebuah perusahaan otomotif baru di India. M&M tidak punya pengalaman dalam mendesain dan memproduksi mobil namun nekat memutuskan untuk terjun dalam bisnis otomotif untuk pasar India.

Kenaifan M&M membuatnya bertanya, apa itu mobil? Apa yang harus ada pada mobil? Apa yang diinginkan orang dari sebuah mobil? Pertanyaan naif itu mengantarkan M&M melakukan Frugal Innovation, sebuah strategi inovasi yang dilakukan dengan cara menghilangkan fitur-fitur yang kurang esensial sehingga bisa menekan biaya semaksimal mungkin.

Kepolosan M&M membuatnya tidak takut bereksperimentasi. M&M membuat Bolero, sebuah mobil Jeep lisensi perusahaan Amerika yang sengaja dijadikan objek experimentasi pasar dan metode produksi. Melalui Bolero, M&M jadi tahu apa yang pasar sukai dan juga metode produksi yang efektif sekaligus efisien.

Kebodohan M&M membuatnya datang ke para supplier untuk belajar, bukan mendikte mereka. Dari situ mereka tahu bahwa cara untuk membuat mereka bekerja lebih efisien adalah dengan melibatkan mereka dalam desain produk dan memberikan target kinerja yang spesifik dengan batasan budget yang jelas.

Setelah 2 tahun belajar dan bereksperimen melalui Bolero, M&M kemudian memproduksi dan meluncurkan produk andalannya, yaitu Scorpio. Sebuah unit mobil Jeep berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang rendah. Dengan begitu M&M bisa menjual Scorpio dengan harga 30%-40% lebih murah dari pesaing.

Hasilnya? M&M berhasil menjual lebih banyak unit mobil dibanding Ford, Renault dan para pemain lama yang selama ini menguasai pasar otomotif di India.

Nah, setelah baca tulisan saya diatas, sudah tidak alasan lagi untuk Anda tidak berinovasi ya. Bahkan tidak adanya pengalaman justru bisa membuat Anda lebih inovatif.

Bagaimana menurut Anda? Saya penasaran. Silakan tulis pendapat Anda di kolom komen dibawah ya.

 

Indrawan Nugroho
Business Innovator
Co-founder Kubik Group
CEO CIPTA Consulting



Leave a Reply

Jawab Hitungan Ini :
5 * 4 = ?
Reload

Open whatsapp
1
Klik Chat Disini
Kubik Leadership Whatsapp
Salam SuksesMulia,

Terima kasih telah mengunjungi Kubik Leadership - HR partners specializing in Leadership and Personal Development.

Ada yang bisa kami bantu untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda?

klik icon whatsapp dibawah ini.