Leadership Knowledge: Welcome NEW NORMAL!
- 25/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kubik Leadership / Lead for Impact
Hari ini tepatnya tanggal 01 Juni 2020 bangsa Indonesia tengah memperingati hari lahir Pancasila. Bicara tentang Pancasila, sejatinya kita tengah membicarakan sejumlah nilai atau value yang disusun dengan tujuan menuntun kita bangsa Indonesia untuk dapat menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang maju, bangsa yang peduli, dan bangsa yang bersatu. Meski pada faktanya kita akan selalu berhadapan dengan beragam tantangan yang bisa melemahkan bangsa ini, atau justru mengokohkannya.
Pun sesungguhnya tim dan organisasi yang kita pimpin adalah layaknya miniatur sebuah bangsa. Maka merupakan sebuah keniscayaan pula bahwa kita akan selalu menemui yang namanya tantangan setiap harinya. Dan justru ketika kita masih dihadapkan pada tantangan-lah, ini menunjukkan bahwa tim dan organiasi kita masih hidup dan bernyawa. Artinya, kita masih memiliki kesempatan untuk terus bertumbuh lebih sukses lagi, dan di saat yang sama lebih bermanfaat bagi semakin banyak pihak.
Seperti misalnya fakta yang kita alami hari ini. Kehadiran pandemik covid-19 beserta implikasinya telah mendatangkan sejumlah tantangan di semua aspek kehidupan kita. Tantangan yang jika pada satu-dua bulan lalu membuat tidak sedikit dari kita terkaget-kaget, maka pada saat ini nampaknya telah menjadi sesuatu yang biasa saja. Sesuatu yang normal. Ya, hari ini nampaknya tantangan yang ditimbulkan oleh pandemic covod-19 telah mulai menemukan titik kenormalannya yang baru di kehidupan kita, atau kerap disebut the new normal.
Lantas, apa saja bentuk-bentuk new normal yang kini terjadi, dan boleh jadi akan tetap bertahan bahkan selepas pandemik covid-19 pergi?
Mengutip yang disampaikan oleh Jamil Azzaini, inspirator SuksesMulia yang sekaligus merupakan CEO Kubik Leadership dalam event TEAM EMPOWERMENT IN THE NEW NORMAL; Talkshow & Product Launch Kubik Coaching, terdapat empat kenormalan baru yang kini dirasakan oleh tim dan organisasi. Kenormalan yang bisa jadi saat ini pun sudah Anda rasakan, bahkan terbiasa dan mulai nyaman dengannya.
Apa saja empat kenormalan atau new normal tersebut?
1. 1. Stay as Home Lifestyle
Saat ini rumah telah menjadi pusat kegiatan yang pada kenormalan sebelumnya dilakukan di banyak tempat. Sebut saja bekerja dari rumah (Work From Home), bersekolah dari rumah (School From Home), beribadah dari rumah, belanja dari rumah, berdonasi dari rumah, bahkan bersilaturahmi dari rumah.
Pada awal-awal pandemik semua kegiatan berbasis rumah ini bisa membuat kita pusing kepala, namun saat ini, salah satu temua yang kami dapatkan adalah beraktivitas di rumah mulai menjadi kebiasaan yang dirasa lebih mendorong produktivitas, sekaligus dirasa lebih nyaman. Maka kini, ketika sejumlah orang ditanya penapatnya tentang bekerja di kantor, hal ini justru sudah berubah menjadi sesuatu yang tidak semenarik dulu, ketika kebiasaan yang terbangun adalah bekerja itu ya di kantor.
2. 2. Efficient
Kondisi pandemik secara nyata telah memberikan dampak kepada laju ekonomi secara luas. Dan atas apa yang terjadi, tak sedikit perusahaan yang melakukan sejumlah kebijakan efisiensi, bahkan hingga di level ekstrem. Pengurangan ruang dan fasilitas fisik untuk bekerja, pemotongan anggaran pada pos-pos yang tidak primer, penyesuaian kompensasi dan manfaat, bahkan perampingan sumber daya manusia.
Lebih personal, hal-hal di atas nyatanya juga membentuk pola kebiasaan baru. Muncul pola berhemat, menggunakan dan melakukan sesuatu sesuai kebutuhan, tidak berlebih-lebihan, dan lebih sadar akan apa yang dilakukan dan dikeluarkan. Meski yang menariknya adalah, pola berhemat pada area kontrol diri (dan keluarga) ini justru berlaku sebaliknya ketika berbicara untuk orang lain. Saat ini justru semakin bermunculan sejumlah aksi-aksi kepedulian dan aksi berbagi kepada orang lain serta lingkungan. Berbagi dengan apa yang dimiliki dan bisa dilakukan saat ini.
Termasuk untuk tim yang kita pimpin. Maka selain memikirkan apa yang bisa kita efisiensikan di dalam tim dan organisasi kita, salah satu hal yang tak kalah penting untuk kita jadikan fokus adalah pertanyaan akan apa yang bisa kita kontribusikan kepada mereka, khususnya di situasi yang bisa jadi sulit seperti saat ini.
3. 3. Go Virtual
Salah satu kenormalan baru yang kini kita rasakan adalah melakukan sejumlah aktivitas secara virtual, atau on-line. Hadirnya teknologi dan beragam aplikasi beserta fitur-fiturnya begitu memudahkan siapa saja untuk bisa melakukan apa saja di mana saja. Sebut saja diantaranya adalah aplikasi video call, online-meeting, online shopping dan seterusnya, yang kini dimiliki oleh hampir siapa saja. Maka jika pada beberapa bulan lalu sebagian dari kita terbiasa untuk melakukan banyak hal secara off-line, bisa jadi saat ini justru kita telah terbiasa dan bahkan terlatih untuuk melakukan banyak aktivitas secara on-line.
Nah, lantas bagaimana dengan Anda? Jika Anda ditanya, seberapa Anda dan tim terbiasa untuk melakukan banyak hal melalui media virtual, kira-kira apa jawaban yang muncul di dalam benak Andal?
4. 4. Interdependent
Salah satu hikmah dari hadirnya pandemik di dalam kehidupan kita adalah semakin kuatnya kesadaran bahwa sesungguhnya setiap kita saling membutuhkan satu sama lain. Baik berbasis profesi, berbasis sejumlah peran yang kita jalani, dan bahkan berbasis fakta bahwa sebagai sesama umat manusia sesungguhnya kita butuh untuk saling menjaga kelangsungan hidup satu sama lain. Dimulai dari hal-hal yang mungkin terlihat kecil namun berdampak besar. Misalnya kebiasaan untuk mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial.
Termasuk dalam konteks tim yang kita pimpin. Sejumlah perubahan yang terjadi telah membuat kita menyadari bahwa untuk bisa memenangkan situasi ini, sesungguhnya kita membutuhkan banyak pihak. Yes, we need each other to be great. Dan sesungguhnya, kesadaran ini merupakan sesuatu yang sangat baik, karena bisa membuat kita terdorong untuk membangun hubungan yang lebih baik lagi di dalam tim. Terlebih, membuat kita terdorong untuk terus mengeksplorasi potensi dan kekuatan yang ada di dalam tim kerja yang kita pimpin.
Nah, itulah tadi empat kebiasaan baru yang kini nampaknya mulai menjadi bagian dalam kehidupan kita. Baik dalam konteks pekerjaan, maupun dalam konteks kehidupan personal. Lantas bagaimana dengan Anda dan tim/organiasasi yang Anda pimpin? Seberapa empat hal di atas telah menjadi suatu kenormalan baru bagi Anda?
Salam Bertumbuh, salam SuksesMulia!