Leadership Knowledge: What Is Your New Currency in the New Normal?
- 26/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kubik Leadership / Lead for Impact
Akhir pekan lalu tanpa sengaja mata saya tertuju pada sebuah iklan yang muncul di layar televisi saya. Iklan tersebut merupakan iklan dari AccorHotels. Bukan hanya bagaimana iklan tersebut dikemas, melainkan yang paling menarik perhatian saya adalah pesan utama yang dimunculkannya, yakni sebuah tawaran akan nilai yang kini menjadi sesuatu yang nampaknya akan laku bagi para pelanggan AccorHotel, atau singkatnya new currency AccorHotel di era New Normal ini.
Ya, secara harfiah currency berarti mata uang. Dan secara harfiah pula, currency memiliki arti ‘hal yang masih berlaku.” Maka jika kita bicara new currency di masa New Normal ini, sejatinya kita tengah membahas tentang produk dan layanan kita yang saat ini laku di pasaran atau pelanggan kita.
Lantas mengapa pembahasan akan new currency ini penting untuk kita telaah, dan apa peran pemimpin dalam hal menghadirkan new currency tersebut?
Importance of Creating New Currency
Seperti yang kita ketahui, AccorHotels merupakan jaringan hotel internasional asal Perancis yang mengoperasikan ratusan ribu kamar di 105 negara di dunia. Adapun brand-brand hotel yang bernaung di bawahnya boleh jadi bahkan begitu familiar bagi kita. Sebut saja diantaranya adalah Grand Mercure, Pullman, MGallery, Mercure, Novotel, Adagio, ibis, Swissotel, dan masih banyak lagi.
Pun, seperti kita juga ketahui bahwa pada masa pandemi sektor industri pariwisata merupakkan salah satu industri yang paling terdampak. Seperti mengutip yang disampaikan oleh kata Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani dalam acara peluncuran pusat informasi corona Kumparan, Minggu (19/4), “Tentunya sektor yang paling terpukul adalah sektor pariwisata dan turunannya, seperti perhotelan, restoran, transportasi, airlines dan ada juga dampaknya ke UMKM”.
Ya, pada masa pandemi, terutama di masa dimana sejumlah pembatasan sosial diberlakukan di sejumlah negara, nyatanya telah membuat performa bisnis industri perhotelan anjlok. Bahkan bukan hanya industri perhotelan. Tak sedikit industri lain yang turut merasakan hal yang kurang lebih serupa. Maka tak ayal, tindakan yang perlu segera diambil oleh para pelaku industri adalah membalikkan keadaan, dan memulainya dengan menemukan apa sih hal yang saat ini akan laku dan dibeli oleh pelanggan, karena itulah yang saat ini paling dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan.
New Currency in Practice
Kembali pada contoh AccorHotel, satu pesan utama yang mereka tekankan adalah bahwa para pelanggannya dapat kembali menikmati pengalaman travelling dengan tetap merasa nyaman dan tentunya aman. “Ensure you are ALL SAFE” dan hastag ALLSAFE menjadi pesan yang ditawarkan oleh AccorHotel, seolah menjawab kebutuhan para pelanggan yang kini membutuhkan rasa aman, terutama untuk berada di luar rumah.
Ya, jaminan akan keamanan ini kami lihat sebagai new currency yang ditawarkan oleh AccorHotel. Lalu contoh lain di dalam negeri misalnya adalah penyedia jasa transportasi, Blue Bird. Jika AccorHotel menawarkan new currency berupa safety, maka Blue Bird menawarkan new currency berupa cleanliness.
Dikutip dari artikel yang dirilis di sbm.itb.ac.i dari sesi webinar SBM ITB, Sabtu (13/6/2020), Blue Bird CEO Noni Purnomo menyampaikan bahwa kebersihan adalah new currency Blue Bird yang baru. Maka hal-hal yang saat ini menjadi fokus perhatian bagi manajemen Blue Bird diantaranyaa adalah pemeriksaan kesehatan pengemudi, sterilisasi armada, penyediaan pembersih tangan, dan sejenisnya.
What Leaders Do
Setiap pemimpin di levelnya masing-masing tentu memiliki peran dan tanggungjawab yang menyertai tempat dimana ia berada. Mulai dari pimpinan puncak, lalu pimpinan madya hingga pimpinan level penyelia, masing-masing berkontribusi terhadap keberhasilan new currency sebuah organisasi.
Bagi pemimpin di level puncak, salah satu peran utama yang diamanahkan kepadanya adalah menetapkan arah tuju dan strategi besar perusahaan. Maka termasuk dalam hal ini, yakni terkait dengan kebijakan akan new currency yang akan ditawarkan perusahaan hingga kebijakan organisasional lain yang perlu menyertainya.
Lalu pada level madya, peran penting yang musti dilakukan adalah menggerakkan para pemimpin tim di bawahnya untuk bisa menampilkan gerak langkah yang selaras dan mendukung hadirnya new currency yang baru.
Terakhir, pada pemimpin di level penyelia, peran penting yang musti dilakukan adalah memastikan eksekusi setiap orang di garda terdepan untuk betul-betul sejalan dan mereprentasi new currency yang ditetapkan sebagai arah baru di masa New Normal ini oleh pemimpin di level tertinggi.
Nah, itulah tadi secuplik bahasan tentang new currency di era New Normal ini.
Bagaimana dengan tim dan organisasi yang Anda pimpin?
Apa new currency yang kini menjadi tawaran baru baru para pelanggan perusahaan Anda?
Serta, seberapa Anda telah efektif menjalankan peran Anda dalam mensukseskan new currency tersebut?
Bagaimana, sudah ketemu jawabannya?
Selamat bereksplorasi, selamat bertumbuh, dan salam SuksesMulia!