Monday Knowledge: Menghidupkan Leadership Kapanpun Dimanapun
- 03/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kubik Leadership / Lead For Impact
Kebanyakan orang menduga aspek praktis dari leadership yang membuat bisnisnya menguat. Misalnya bagaimana berkomunikasi secara efektif, mengambil keputusan dibawah tekanan, atau memastikan gaji selalu tepat waktu. Meskipun kesemua hal itu penting, ternyata menghadirkan spirit di dalam bisnis dan memimpin dengan keteladanan adalah cara nomor satu untuk menghasilkan bisnis yang luar biasa. Demikian yang disampaikan oleh Laura Kozelouzek yang menghabiskan puluhan tahunnya dalam karier professional dan berlanjut menjadi pebisnis. Kini Laura masuk kedalam jajaran Forbes NewYork Business Council.
Bagaimana cara menjalankan cara nomor satu itu? Jawabannya adalah memimpin diri. ‘Pimpinlah dirimu sebelum memimpin orang lain’ Meski pernyataan ini terkesan basic dan sederhana, namun ternyata tidak mudah untuk dikuasai. Peter Ferreira, seorang spesialis psikologi bisnis bahkan berpendapat, orang yang paling sulit dipimpin adalah diri sendiri.
Senada dengan Peter, Martin Zwiling di dalam Huffinton Post menekankan bahwa Anda tidak dapat memimpin bisnis hingga sukses bila Anda tidak dapat memimpin diri Anda sendiri. Self leadership bukan datang dari titel, status sosial, atau besarnya pendapatan seseorang. Self leadership adalah tentang bagaimana Anda hidup dan kesan apa yang ditangkap orang-orang di sekitar tentang diri Anda.
Ketika Anda memiliki self leadership yang baik, maka Anda akan mampu menetapkan arah dan membuat keputusan yang mengoptimalkan performa Anda. Leadership di dalam bisnis bermula dari membuat pilihan personal dengan baik. Dengan kemampuan mengelola pikiran, perasaan, dan tindakan Anda dengan efektif, maka orang lain pun pada akhirnya mempercayai Anda karena kualitas diri Anda. Bukan sekedar karena memiliki peran atau jabatan tertentu.
Bagi Anda yang sedang memulai sesuatu yang baru seperti karier, bisnis, hubungan, atau aspek kehidupan yang lain, barangkali Anda merasa bahwa self leadership berkembang dengan baik. Hati-hati risiko ini berlangsung temporer. Saat memulai sesuatu yang baru, kita biasanya sedang berada di puncak motivasi. Kita akan berjuang mati-matian ketika melangkah dari nol.
Ketika kita belum punya apa-apa, kita hanya berpegang pada keyakinan dan pikiran kita. Apa yang kita perjuangkan, siapa diri kita, untuk siapa kita melakukan ini semua, mengapa orang lain memerlukannya, perubahan baik apa yang akan terjadi dalam hidup banyak orang. Jika seorang leader baru tidak punya antusiasme seperti ini di awal, besar kemungkinan ia gagal karena tidak ada orang lain yang mau ikut serta dalam perjuangan.
Ketika waktu berlalu dan kita sudah melalui kesuksesan tertentu, hati-hati dengan jebakan rutinitas. Kesadaran tentang arah tujuan kita mulai memudar. Mungkin kita menjadi terlalu nyaman dan enggan melakukan terobosan-terobosan baru. sedikit demi sedikit, kita mulai berpuas diri dengan yang menjadi rata-rata saja.
Bagaimana agar ini tidak terjadi? Selain mengembangkan self leadership, kita juga perlu menjaganya agar terus hidup dimanapun dan kapanpun. Terdapat tiga faktor psikologis yang perlu dilatih untuk mengembangkan self leadership seperti yang dituliskan dalam buku Leadership Development oleh Manuel London.
Faktor pertama adalah self insight, yaitu memahami bagaimana diri ini dapat mendukung kebutuhan dan perspektif klien, staf, tim, dan dan stakeholders lainnya. Cari umpan balik tentang diri dari bawahan langsung, atasan, dan kolega yang terpercaya. Temukan area kekuatan dan area yang membutuhkan perbaikan. Selanjutnya, bangun kepercayaan diri untuk memimpin dengan mengoptimalkan hal-hal yang sudah kuat dalam diri Anda.
Faktor kedua adalah self regulation, yaitu memahami bagaimana mengendalikan diri dan menganalisa situasi untuk melihat gambaran besar dan hasil jangka panjang yang diharapkan. Tunjukan antusiasme dan komitmen Anda. Apakah Anda hadir teratur di kantor? Apakah Anda mudah diakses? Apakah Anda berkontak dengan tim atau hanya diam di ruangan tertutup di kebanyakan waktu? Apakah Anda antusias dengan goal yang ingin dicapai Anda dan tim? Apakah Anda menunjukkan keterlibatan dengan tim, klien dan bahkan calon klien sesulit apapun ia?
Terakhir adalah self identity, yaitu bagaimana sikap dan perilaku Anda betul-betul mencerminkan spirit perusahaan serta value yang Anda pandang penting. Apakah Anda benar-benar 100 % melayani? Jika transparansi adalah value yang berharga, apakah Anda mengaplikasikannya dengan percakapan dua arah bersama tim dengan klien Anda? Yang tidak kalah penting adalah memastikan Anda memimpin dengan etis dan penuh integritas.
Semakin Anda peduli dengan bisnis Anda, Anda akan semakin ingin menghidupkan leadership di dalam diri Anda dimanapun kapanpun. Mulailah sekarang juga!