Peluklah Karyawan Anda
- 02/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kubik Leadership / Lead For Impact
Beberapa tahun yang lalu, saat salah satu karyawan di perusahaan saya mencapai prestasi tertentu, saya memberi apresiasi kepada karyawan itu dengan cara memeluknya. Tanpa saya duga, dia menangis tersedu-sedu dalam pelukan saya. Saya biarkan ia menangis dalam pelukan saya dalam waktu beberapa menit.
Usai lelaki muda ini melepaskan pelukannya, saya mengajukan pertayaan “mengapa kamu menangisnya begitu berbeda saat saya peluk?” Dengan terisak ia menjawab “saya sangat rindu dengan pelukan seorang ayah, sejak kecil saya tidak punya ayah, dari dulu saya ingin merasakan pelukan dari seorang ayah. Bapak yang sudah saya anggap sebagai ayah, hari ini memeluk saya. Akhirnya saya bisa merasakan pelukan seorang ayah, saya benar-benar bahagia”.
Pelukan yang pernah saya lakukan kepada karyawan saya ternyata menghasilkan loyalitas, kesetiaan dan rasa hormat serta pengabdian yang begitu dalam. Kini, lelaki muda, yatim yang pernah saya peluk beberapa tahun lalu sedang mengikuti proses penggemblengan di salah satu perusahaan saya untuk menjadi pemimpin bisnis yang mumpuni. Ia rela tidur di kantor demi menuntaskan pekerjaan tanpa menuntut uang lembur. Semangat bekerja dan semangat belajarnya begitu menggelora, melebihi kebanyakan anak muda yang sebaya dengannya.
Berbagai riset pun menunjukkan bahwa pelukan memiliki banyak manfaat, salah satu riset yang dilakukan Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat. Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat.
Dalam dunia bisnis, kita memang tidak boleh hanya fokus kepada pencapaian angka-angka, KPI, Job description, dan sesuatu yang terlihat. Kita perlu melakukan sesuatu yang sifatnya lebih manusiawi, menyangkut hubungan antar sesama manusia.
Dua orang pakar, Ragins & Dutton pada tahun 2007 sudah pernah mengingatkan “Karyawan bisa diajak berubah lebih mudah, memiliki loyalitas yang tinggi dan keterlibatan kepada organisasi yang semakin tinggi sangat bergantung pada hubungan kerja daripada insentif ekonomi”. Dan menurut saya, hubungan kerja bisa dimulai dengan Anda biasa memberi pelukan kepada karyawan Anda. Tentu kepada karyawan yang berjenis kelamin sama, saya tidak menyarankan kepada karyawan yang jenis kelaminnya berbeda. Cobalah.
Selamat berpelukan…
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership