Pentingnya Komunikasi yang Asertif
- 08/08/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Hidup tidak pernah lepas dari yang namanya berkomunikasi, termasuk juga dalam pekerjaan. Ketika bekerja, tidak mungkin Anda bekerja sendirian. Pasti akan ada saat di mana Anda harus berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan maksud dan tujuan Anda. Bukannya tidak mungkin terjadi sebuah perselisihan akibat adanya perbedaan pendapat.
Mungkin tidak jarang juga Anda mendengar bahwa kunci dari komunikasi yang efektif adalah dengan melakukan komunikasi yang asertif. Namun, seperti apa komunikasi yang asertif itu? Komunikasi asertif adalah sebuah kemampuan untuk menyampaikan pendapat secara jelas dan lugas, namun tidak menyinggung lawan bicara. Frase yang menjadi kata kunci di sini adalah tidak menyinggung perasaan orang lain. Bukan berarti karena Anda bersikap asertif lalu kemudian Anda bertindak semena-mena dan mengabaikan pendapat orang lain. Namun, bukan berarti juga Anda kemudian mengabaikan hal-hal yang penting bagi Anda akibat apa yang disampaikan lawan bicara. Ketika bersikap asertif, Anda menyeimbangkan antara kebutuhan dan hak Anda dengan kebutuhan dan hak dari lawan bicara.
Karena komunikasi asertif merupakan sebuah kemampuan, maka Anda juga dapat melatihnya. Pertanyaannya adalah: mengapa? Seberapa pentingkah komunikasi asertif? Dasgupta et al. (2012) menemukan bahwa karyawan lebih senang bekerja di bawah manager yang memiliki gaya komunikasi asertif. Kepuasan kerja yang dirasakan karyawan nantinya akan meningkatkan performa mereka dalam bekerja. Morrison (2014) menemukan bahwa kinerja dari sebuah organisasi menjadi lebih baik ketika para karyawan menyuarakan ide-ide dan kekhawatiran yang ada dalam pikiran mereka. Selain itu, dengan mengutarakan pendapat Anda yang sesungguhnya, beban pikiran dan stres yang Anda alami juga berkurang.
Apakah Anda menjadi terdorong untuk menjadi lebih asertif? Jika iya, Anda dapat mencoba mempraktekkan komunikasi efektif di lingkup yang kecil dan tidak memiliki risiko yang tinggi. Latihlah kemampuan komunikasi asertif Anda mulai dari sekarang.
Referensi
Dasgupta, S. A., Suar, D., & Singh, S. (2012). Impact of managerial communication styles on employees’ attitudes and behaviours. Employee Relations, 35(2), 173–199. https://doi.org/10.1108/01425451311287862
Morrison, E. W. (2014). Employee voice and silence. Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior, 1(1), 173–197. https://doi.org/10.1146/annurev-orgpsych-031413-091328