Selamat Tinggal Pemimpin Super
- 25/08/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Oleh Jamil Azzaini, Direktur Kubik Group
Di era yang penuh gejolak, ketidakpastian dan perubahan yang begitu cepat saat ini, pemimpin super bisa dikalahkan dengan pemimpin yang memberdayakan. Pemimpin super adalah pemimpin yang memegang kendali penuh atas anggota timnya. Ia menjadi lokomotif satu-satunya di timnya. Menggerakkan tapi melelahkan.
Saatnya menjadi pemimpin yang memberdayakan. Ciri utama pemimpin yang memberdayakan ialah ia melahirkan pemimpin bukan follower semata. Untuk menjadi pemimpin yang memberdayakan diperlukan upaya yang terus menerus dan berkesinambungan. Mengapa? Karena memang ada hal-hal baru yang boleh jadi tidak nyaman bagi sang pemimpin.
Bila sebelumnya memegang kendali penuh, pemimpin yang memberdayakan perlu mulai melepas kendali. Ia cukup memegang komitmen dari anggota timnya dan membiarkan anggota tim berkreasi mencapai target-target yang telah ditetapkan. Pemimpin yang memberdayakan mengurangi perintah, tetapi memperbanyak memberi tantangan.
Perintah yang terlalu banyak membuat anggota tim kurang inisiatif dan merasa ada beban saat menjalankan pekerjaan. Sementara tantangan yang diberikan oleh seorang pemimpin akan membuat anggota tim berpikir, berdiskusi dan bekerja seolah ide dan gagasannya sehingga rasa keinginan agar pekerjaan itu sukses semakin besar.
Seorang pemimpin yang memberdayakan tidak akan terburu-buru memberi pendapat. Ia akan lebih sibuk bertanya dan mendengarkan. Meski ia sudah tahu solusi atau jawaban atas berbagai tantangan yang ada, ia tetap mampu menahan diri untuk tidak sibuk berpendapat. Ia akan menggali ide, pendapat dan gagasan dari anggota timnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tajam, mengena dan membuat anggota tim bergerak dengan sukarela.
Oleh karena itulah, ia sibuk menggali solusi dari anggota timnya bukan mendominasi memberikan solusi atas berbagai persoalan dan tantangan yang ada. Kekuatannya bukan ditunjukkan dengan “sok pinter” atau dominan saat berpendapat. Kekuatannya justeru terletak pada kemampuannya menggali solusi yang berasal dari anggota tim.
Sekarang bukan lagi eranya pemimpin super, dimana sang pemimpin: memegang kendali, sibuk memberi perintah, banyak berpendapat, dan pemberi solusi. Saatnya sekarang era pemimpin yang memberdayakan sebagaimana yang saya uraikan di atas. Era telah berubah, model kepemimpinan juga telah berubah.
Selamat tinggal pemimpin super. Selamat datang pemimpin yang memberdayakan.
Informasi training, coaching dan consulting: hubungi 021-781-3030 atau 082-111-999-022
Subscribe Video Motivasi Jamil Azzaini di Youtube Channel Kubik Leadership