YUK PIMPIN TIM HASILKAN BOUNCE BACK!
- 19/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kubik Leadership / Lead for Impact
Tak terasa saat ini kita tengah berada pada kuartal empat di tahun 2019. Kuartal akhir yang akan menentukan seberapa baik capaian yang kita hasilkan di garis finish 2019 nanti. Bagi mereka yang telah berhasil mengumpulkan keberhasilan di tiga kuartal sebelumnya, kuartal ini bisa menjadi kuartal yang dijalani dengan senyuman manis. Bila tidak, bukan berarti senyuman itu tidak ada. Bisa jadi tetap tersenyum, meski bisa jadi jenisnya adalah senyum getir atau justru senyum penuh semangat untuk mengejar ketertinggalan.
Nah, selain dari urusan senyuman, sebenarnya apa sih yang perlu kita lakukan sebagai pemimpin jika pada faktanya saat ini departemen atau perusahaan yang kita pimpin masih jauh mencapai apa yang telah ditargetkan di awal tahun 2019 lalu?
1. Be Open
Mulailah langkah Anda dengan secara sadar memilih untuk bersikap terbuka ‘jujur brutal’ mereview pencapaian tim/organisasi yang Anda pimpin. Cari, gali dan kumpulkan informasi terkait hal-hal yang membawa Anda dan tim/organisasi hingga akhirnya bisa berada di titik saat ini. Kumpulkan juga umpan balik yang diperlukan, yang bisa menjadi inspirasi atau justru jawaban bagi Anda dan tim/organisasi sehingga Anda bisa segera melakukan bounce back di kuartal empat ini.
Pada tahap ini, salah satu warning dari saya adalah Anda perlu mewaspadai terutama diri Anda sendiri sebagai pemimpin. Hati-hati jangan sampai Anda terkena virus baper alias terbawa perasaan yang bisa menutup Anda dari beragam informasi yang sebenarnya sangat Anda butuhkan. Karena memang, bisa jadi banyak informasi yang Anda perlukan itu adalah informasi yang pahit untuk didengar dan diketahui.
2. Solution Focused Mindset
Setelah mendapatkan semua informasi yang diperlukan, segeralah lakukan analisa. Pertama, analisa apa yang menjadi penyebab ketidaktercapaian di kuartal-kuartal sebelumnya. Temukan apa hal-hal yang berdampak besar dan di saat yang sama relatif bisa diubah atau ditingkatkan dalam kerangka waktu kuartal empat.
Kedua, lihat kembali hal-hal yang menjadi PR untuk Anda capai. Dari waktu dan sumberdaya yang Anda dan tim/organisasi miliki, mana hal-hal yang akan menjadi prioritas untuk Anda dan tim/organisasi kejar di kuartal empat ini.
3. SPRINT mode ON
Dalam lomba lari, salah satu nomor yang dilombakan adalah sprint, alias lari jangka pendek. Pada nomor lari sprint, setiap sprinter mengerahkan segenap daya upaya termaksimalnya untuk bisa menjadi pelari tercepat. Berbeda dengan pelari marathon yang justru musti mengelola energinya supaya ia mampu menyelesaikan jalur lari yang jauh lebih panjang. Tak perlu ‘ngos-ngos’an di depan, karena nanti yang terjadi malah ambruk di tengah jalan.
Sama halnya dengan Anda dan tim/organisasi di kuartal empat ini. Setelah bersama-sama siap fokus mencapai sejumlah hal tertentu di kuartal empat ini, maka lanjutkan dengan Anda dan tim untuk bersama-sama melakukan sprint.
Lantas apa bentuk perilaku yang tepat dilakukan di saat sprint?
Dalam buku DNA SuksesMulia, Anda bisa menelaah secara lebih dalam terkait lima kebiasaan untuk dilakukan dalam periode sprint. Pada artikel ini, saya akan membahas secara singkat dua diantaranya.
a. Alokasikan energi 100% tanpa sisa.
Keputusan untuk melakukan sprint adalah keputusan yang kerapkali diiringi dengan peningkatan tanggungjawab untuk dipenuhi. Setidaknya tanggungjawab sebagai pemimpin di pekerjaan. Praktis, hal ini akan memberikan dampak kepada bagaimana Anda dapat tetap memenuhi tuntutan peran-peran lain yang juga menjadi tanggungjawab Anda. Sebagai contoh peran sebagai pasangan atau sebagai orangtua. Ketika Anda memilih sprint di pekerjaan, bukan berarti Anda bisa mengambil cuti dalam menjalani peran sebagai orangtua.
Itulah mengapa pada masa sprint, salah satu aksi yang perlu Anda lakukan adalah dengan mengalokasikan segenap energy fisik dan metafisik Anda dalam upaya mencapai target. Energi fisik adalah dengan mengoptimalkan stamina diri. Dan energi metafisik adalah dengan mengoptimalkan daya konsentrasi dan mengoptimalkan kemampuan menyesuaikan gelombang otak.
b. Maafkan & Beri Kasih Sayang
Ketika semua orang berlari cepat, akan sangat mungkin terjadi gesekan yang bahkan bisa melukai bahkan membuat seseorang terjatuh. Sama halnya dengan ketika Anda dan tim/organisasi melakukan sprin. Bisa jadi apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang di dalam atau di luar tim Anda bisa menjadi sesuatu yang memberatkan hati Anda atau hati mereka yang Anda pimpin. Dan jangan salah, tak sedikit urusan hati ini akhirnya berbuntut pada konflik dan masalah yang bahkan dampaknya meluas.
Itulah mengapa salah satu aksi yang penting untuk Anda dan tim Anda lakukan adalah dengan meluaskan hati memaafkan sumber masalah hingga tuntas. Tak sampai di situ, lanjutkan dengan memberikan kasih sayang kepada pihak-pihak yang telah memberatkan hati Anda atau hati mereka yang Anda pimpin.
Nah, itulah tadi secuplik aksi yang bisa Anda dan tim/organisasi lakukan untuk bisa mencapai lompatan keberhasilan di periode kuartal empat ini. Bahkan bukan hanya di kuartal empat. Strategi sprint ini pun bisa Anda dan tim/organisasi lakukan di kuartal awal 2020 nanti. Sehingga Anda sudah bisa melaju dan ‘menabung’ keberhasilan sejak di awal tahun. Wiihh… asyik kan!
Oke, selamat melakukan sprint, selamat memberikan upaya teroptimal Anda, dan selama menikmati senyuman manis di akhir tahun 2019 nanti!
Salam sprint, salam SuksesMulia!