Dengarkan Insting Anda

Kubik Leadership / Innovate For Impact

Ada orang yang mengagungkan kemampuan rasio dan logika dalam pengambilan keputusan, dan saya dulu termasuk aliran ini. Namun, karena saya pernah salah dalam pengambilan keputusan justeru saat mengagungkan rasio dan logika, maka kini saya telah meninggalkan hal ini. Pengambilan keputusan memang boleh mempertimbangkan rasio dan logika namun tidak boleh didewakan.

Banyak pertimbangan yang bisa kita gunakan untuk mengambil keputusan, ada pertimbangan manusiawi, trend, sejarah, bahkan insting. Ada beberapa keputusan yang pernah saya putuskan tidak sesuai rasio dan logika hanya mengandalkan insting namun justeru membuahkan hasil dan berdampak besar. Ada yang menggunakan rasio dan logika justeru membuat bisnis bangkrut.

Francis Cholle dalam bukunya “The Intuitive Compass: Why the Best Balance Reason and Instinct” (2011) menekankan pentingnya insting dalam pengambilan keputusan bisnis. Menurut Cholle ada fenomena khas dalam dunia bisnis yaitu lebih banyak menggunakan analisis, fokus pada hasil dan bekerja lebih keras untuk mendapatkan hasil tersebut.

Menurutnya, cara seperti ini membuat banyak model bisnis sulit untuk bertahan. Mengapa? Karena hidup dan logika sering tidak sinkron. Banyak orang berpikir hidup ini linear dan logis, faktanya ternyata tidak demikian. Dalam kondisi ini, insting sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan.

Dalam dunia yang semakin komplek dan perubahan yang begitu dramatik saat ini, peran insting sangatlah penting dalam pengambilan keputusan. Cholle memberi beberapa contoh perusahaan besar yang terus bertumbuh justeru karena menerapkan insting dalam pengambilan keputusannya. Beberapa diantaranya adalah Google, Pixar, 3M, Shell, IBM, dan DuPont.

Insting akan terlatih bila kita terjun langsung dalam bisnis, berinteraksi dengan berbagai orang yang punya keahlian yang beragam, berpikiran terbuka dan tidak takut mengambil tantangan dan resiko serta berani melakukan terobosan. Apakah Anda termasuk di dalamnya? Semoga ya. Sebab bila tidak, perusahaan atau bisnis yang Anda pimpin sedang dalam bahaya tanpa Anda menyadarinya.