Pemimpin Super Vs Pemimpin Memberdayakan

Oleh Atok R Aryanto, COO Kubik Group

Sebelum dijelaskan bagaimana menjadi pemimpin yang memberdayakan, mari kita lihat perbedaan pemimpin super dan pemimpin yang memberdayakan.

Mari kita fokus pada kolom kanan.

Pemimpin perlu melakukan hal yang baru dan berbeda. Ia berupaya menggali komitmen dari timnya sehingga target yang ada menjadi tujuan bersama. Dengan demikian, tim merasa ada kepemilikan dan tanggungjawab terhadap apa yang menjadi target bersama. Dengan terciptanya komitmen, tim tahu persis apa yang diharapkan dari dirinya dan konsekuensi yang akan diterima jika hal tersebut tidak tercapai.

Sebagai pemimpin Anda juga perlu memberikan tantangan pada tim Anda. Jangan hanya mengandalkan pada pencapaian tahun-tahun sebelumnya, tapi tantang mereka menetapkan target tinggi yang tidak pernah dicapai sebelumnya, dan setelah itu dukung mereka merumuskan cara pencapaian target tersebut. Tantangan akan meningkatkan adrenalin dan memacu pemikiran sehingga menghasilkan hal-hal baru yang extraordinary dan menarik.

Ketika tim datang kepada Anda untuk meminta solusi, alih-alih memberikan jawaban, Anda akan menggunakan kesempatan tersebut untuk mendorongnya memikirkan bagaimana mendapatkan jalan keluar dan mencari solusi yang paling tepat. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada tim, ini akan mendorong mereka mencari alternative solusi baru dan kreatif yang dapat dilakukan. Hal ini membuat mereka terpacu mengajukan ide-ide baru dan lebih bertanggung jawab terhadap solusi yang dihasilkan.

Ternyata, tiga rangkaian aktivitas pemimpin yang memberdayakan dapat dilakukan dengan metode coaching. Jadilah seorang pemimpin yang juga seorang coach. Terapkan metode coaching di tim Anda,  Tidak harus menunggu lama, Anda bisa beralih kuadran dari Pemimpin Super menjadi Pemimpin yang Memberdayakan. Ingin tahu lebih banyak, hubungi Kubik di 021-781-3030 atau 082-111-999-022.

Subscribe Video Motivasi Jamil Azzaini di Youtube Channel Kubik Leadership