Pentingnya Being
- 12/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Sering kita menanyakan kenapa rencana aksi yang sudah di susun dengan baik tidak berjalan? Kenapa outcome yang sudah ditetapkan tidak bisa dicapai? Ternyata kuncinya adalah Being. Selama ini fokus kita pada doing, harus melakukan apa saja kapan dan bagaimana. Orang juga fokus pada outcome, hal yang ingin di capai. Sementara being terabaikan.
Apa sih sebenarnya arti Being? Being adalah sikap mental. Sikap apa yang dibutuhkan agar aksi yang sudah direncanakan dapat berjalan baik. Misalnya, kita fokus ingin mendapatkan mobil atau rumah Maka pertanyaan selanjutnya hal apa yang harus kita lakukan agar bisa mendapatkannya? Jawabnya bermacam macam, bisa dengan adanya penghasilan tambahan, jam kerja ditambah agar mendapat lemburan dan sebagainya. Ini di sebut doing dan kebanyakan orang berhenti di doing.
Being itu kata sifat. Sesuatu yang harus benar benar dilakuan secara terus menerus. Misalnya dalam hal tadi ingin membeli mobil atau rumah, maka being yang harus ada adalah harus optimis, rajin bekerja, ulet. Doingnya bisa menambah jam kerja, cari tambahan penghasilan, mengurangi jatah makan dan sebagainya sebagainya. Doing bisa berubah,tetapi being lebih bersifat tetap.
Menjadi seorang pemimpin yang baik, sebenarnya berbicara tentang being. Jika ia sudah mendapatkan being, aksinya otomatis akan menyesuaikan. Misalnya, being seorang pemimpin yang baik adalah ia harus menjadi orang yang bertanggung jawab. Doingnya bisa dalam bentuk menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, melakukan fungsi monitoring, motivating, coaching dan lain sebagainya.
Doing pun bisa berubah ubah, sesuai kondisi, tetapi Being lebih bersifat tetap. Misalnya, ingin membuat proposal target satu minggu selesai. Maka disusunlah serangkaian doing yang harus dilakukan, diantaranya misalnya setiap hari kumpul untuk diskusi langsung. Pada kenyataannya, karena kesibukan dan satu lain hal, tidak bisa kumpul dan diskusi setiap hari. Jika beingnya sudah kuat, yaitu konsisten fokus menyelesaikan proposal, maka meski tidak berkumpul, masih bisa membahas proposal melalui WA. Target satu minggu proposal harus jadi pun dapat dicapai.
Salam SuksesMulia!
Ferlita Sari
