Simplicity

Oleh Jamil Azzaini, Direktur Kubik Group

Ada orang yang beranggapan bahwa semakin rumit, berat, sulit dipahami dan susah dikerjakan itu tanda bahwa sesuatu itu berbobot dan ilmiah. Saya tidak sejalan dengan pikiran ini. Bagi saya, sesuatu yang berbobot dan ilmiah adalah sesuatu yang bisa dibuat simpel, mudah dipahami sekaligus mudah dikerjakan.

Saya sependapat dengan pendapat Albert Einstein yang mengatakan “sesuatu yang komplek adalah rumus atau formula yang belum selesai.” Maka kita perlu kerja keras agar sesuatu yang komplek menjadi simpel. Einstein menambahkan “orang-orang yang pikirannya kusut dan komplek bukanlah orang yang genius.”

Saya adalah aliran simplicity. Membuat sesuatu yang rumit dan komplek menjadi sederhana, mudah dipahami sekaligus mudah dikerjakan. Dan membuat sesuatu itu menjadi simpel bukanlah pekerjaan yang mudah, perlu kerja keras, perenungan dan terkadang diskusi sengit dengan para ahli.

Untuk mengeluarkan satu produk training atau seminar, kami berdiskusi intensif dan terkadang dipenuhi ketegangan hingga ditemukan formula yang pas, simpel, mudah dipahami tetapi memberi dampak besar bagi peserta training. Dan kami sangat yakin bahwa sesuatu yang simpel itu dihasilkan dari seseorang yang mau terus belajar dan terbuka atas berbagai masukan.

Begitu pula tulisan-tulisan yang saya upload di website ini, sebelum saya upload saya baca ulang apakah sudah simpel atau masih rumit. Saya ingin memastikan ide serumit apapun bila saya sajikan dalam bentuk tulisan tetaplah simpel, sederhana dan mudah dicerna.

Kehidupan pun demikian, buatlah banyak hal menjadi simpel dan tidak ribet. Kehidupan yang simpel itu nikmat. Kehidupan yang simpel itu membuat kita terus mencari cara bagaimana sesuatu menjadi mudah. Simplicity itu pertanda bahwa kita mau terus berbenah dan berubah. Sebab untuk menjadikan sesuatu itu simpel diperlukan ilmu dan kemauan yang kuat. Nah, apakah hidup Anda sudah simpel?

Informasi training, coaching dan consulting: hubungi 021-781-3030 atau 082-111-999-022

Subscribe Video Motivasi Jamil Azzaini di Youtube Channel Kubik Leadership