Zona Nyaman: Baik Atau Burukkah Bagi Karyawan?

“There is nothing more dangerous than the moment you become a hostage to yesterday’s comfort zone.” – Rob Thompson

Setiap karyawan pasti pernah berada dalam zona nyaman mereka masing-masing. Entah itu dalam hal pendapatan, pekerjaan atau lingkungan kerja yang membuat mereka merasa tidak perlu lagi melakukan pengembangan diri.

Karyawan yang sudah terlena dengan zona nyaman jika diberi pekerjaan tambahan akan banyak protes dan sering mengeluh. Bukannya menganggap hal itu sebagai tantangan, mereka malah berpikir negatif dan menyalahkan keadaan.

Zona nyaman juga membuat karyawan lupa akan tujuan awal mereka bergabung dengan perusahaan. Mereka kini sering menunjukkan ketidakpedulian terhadap perusahaan dan rekan kerja, sehingga apa yang menjadi tugas mereka hasilnya tidak memuaskan.

Perusahaan perlu menaruh perhatian lebih terhadap karyawan seperti ini agar tidak menjadi benalu di kemudian hari.

Untuk membantu perusahaan yang mengalami permasalahan di atas, Kubik Leadership telah menyediakan sebuah modul pelatihan yang dinamakan Personal Mastery Training.

Dalam pelatihan ini, peserta akan diajak untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mengambil alih kendali hidupnya. Jika dulu mereka merasa puas dengan kondisi yang ada sehingga tidak mau mengembangkan diri, kini akan muncul dorongan dalam diri mereka untuk meningkatkan kemampuan menjadi lebih baik.

Setelah pelatihan ini, peserta akan memiliki keyakinan diri untuk mampu meraih apa yang diinginkan dan tidak mudah mengeluhkan keadaan, apalagi menyalahkan orang lain. Mereka menjadi yakin bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri.

Sebelum terlambat, perusahaan harus segera mengenali tanda-tanda karyawan yang sudah berada dalam zona nyaman agar tidak menghambat kinerja perusahaan. Segera ikutsertakan mereka dalam Personal Mastery Training dengan menghubungi Murni di 082111999022 atau telepon ke 021-7813030.

Salam SuksesMulia!

Informasi training:  follow @kubikleadership dan like Kubik Leadership

Subscribe Video Motivasi Jamil Azzaini di Youtube Channel Kubik Leadership