Cinta itu Tindakan
- 27/08/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Oleh Jamil Azzaini, Direktur Kubik Group
Mencintai tak cukup hanya berkata I love you. Cinta bukan hanya sekedar ucapan manis nan indah. Cinta itu perlu tindakan. Apabila ada seorang laki-laki mengatakan “aku mencintaimu” itu belum tentu cinta sejati, boleh jadi cinta palsu alias rayuan gombal. Ia benar-benar dikatakan cinta bila berani melamar dan menentukan tanggal pernikahan.
Namun bagi suami istri, ukuran cinta bukan lagi akad nikah akan tetapi tindakan-tindakan setelahnya. Seseorang yang mencintai pasangan hidupnya akan membuktikan dengan tindakan-tindakan yang membuat pasangan hidupnya semakin bahagia. Ia berupaya sekuat tenaga untuk melayani dan memberikan hal terbaik untuk pasangan hidupnya.
Selain itu, ia akan sangat menjauhi hal-hal yang membuat pasangan hidupnya tersiksa, sakit hati dan tidak menyukainya. Walau mungkin untuk hal yang sederhana dan tidak ada maksud tersembunyi di dalamnya, bila pasangan hidup Anda tidak menyukainya maka tinggalkanlah. Anda meninggalkan atau menjauhinya bukan hanya ketika pasangan hidup ada di dekat Anda, tetapi juga ketika pasangan hidup Anda jauh dan tidak melihat Anda. Itulah bukti cinta.
Cinta kepada orang tua juga perlu tindakan. Dari hal yang sangat sederhana, mencium tangan, hingga hal-hal yang sulit Anda wujudkan. Misalnya orang tua Anda sangat berharap pergi ke tanah suci, bukti mencintainya adalah Anda berupaya keras siang dan malam untuk memberangkatkan mereka. Lelah? Mungkin, tapi itulah bukti cinta.
Begitupula bila Anda mencintai profesi yang Anda tekuni. Bukti bahwa Anda mencintainya adalah berupa tindakan-tindakan nyata yang bisa mengasah dan meningkatkan kepakaran Anda. Anda rela mengeluarkan uang dan waktu untuk meningkatkan keahlian di profesi yang Anda tekuni. Menghabiskankan energi? Mungkin, tapi itulah bukti cinta.
Apakah Anda juga mencintai perusahaan tempat Anda bekerja? Tindakan apa yang sudah Anda lakukan sebagai bukti bahwa Anda mencintai perusahaan Anda? Prestasi apa yang sudah Anda torehkan untuk perusahaan Anda? Cinta perlu tindakan nyata, bukan hanya menjalankan job description atau rutinitas kerja semata.
Benarkah Anda juga mencintai Allah, Sang Pencipta? Itupun perlu bukti. Apa buktinya? Apakah dalam semua atau sebagian besar proses kehidupan kita sudah melibatkan Allah? Dia ada bukan hanya saat kelahiran, pernikahan, kematian dan saat kita ditimpa musibah. Dia kita hadirkan dalam setiap tarikan dan hembusan nafas.
Memang kita bukan malaikat, tetapi apakah kita sudah berusaha untuk tidak terlibat atau menghindar dari maksiat? Apakah hawa nafsu kita sudah tunduk patuh dengan ketentuan-Nya? Bila jawabnya belum, layakkah kita mengaku mencintai Sang Maha? Cinta perlu bukti, dan salah satu buktinya kita rela meninggalkan yang Dia tak suka walau boleh jadi hal itu menyenangkan hati kita.
Cinta bukan hanya sekedar kata tetapi juga tentang cita rasa dan tindakan nyata.
Informasi training, coaching dan consulting: hubungi 021-781-3030 atau 082-111-999-022
Subscribe Video Motivasi Jamil Azzaini di Youtube Channel Kubik Leadership