Kata-kata yang Terucap Dari Mulut Anda Menentukan Nasib Anda
- 06/11/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Kubik Leadership / Lead For Impact
Ada seorang pemimpin muda datang kepada saya dan berkata “Pak Jamil, alhamdulillah saya baru saja diangkat menjadi manager, tapi saya takut gagal, ada saran pak?” Saya menjawab singkat “coba ubah takut gagal menjadi berani gagal”. Sang pemimpin muda itu menjawab “perasaan gak ada bedanya pak?”
Saya pun meminta pemimpin muda itu untuk mengulangi kata-kata, “saya berani gagal” sebanyak 33x. Dan setelah dia selesai melakukannya, saya bertanya “apa yang Anda rasakan?” Pemuda itu menirukan gaya saya saat memberikan training sambil mengucapkan “beda, beda, beda”. Ternyata, hanya mengubah kata takut menjadi berani, sudah mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku seseorang.
Ketika ada seorang suami mengeluhkan istrinya kepada saya “Pak, istri saya minta uang belanja melulu, capek saya menghadapinya” Saya minta ia mengubah ucapannya “Saya bahagia, saat istri saya meminta uang belanja”. Saya meminta lelaki itu mengucapkan itu selama 3 bulan saat istri meminta uang belanja kepadanya.
Setelah tiga bulan sang suami itu menemui saya dan saya bertanya “bagaimana hasilnya?” Dengan mata berbinar, sang suami menjawab “saya merasa benar-benar menjadi lelaki dan suami pak, saya merasa lebih tehormat, saya merasa berharga, saya lebih semangat bekerja karena ternyata uang belanja yang saya berikan ke istri itu kurang banyak”. Kami pun tertawa bersama.
Berdasarkan berbagai riset, pengalaman dan pengamatan, saya akhirnya berani menyimpulkan “mengubah kata-kata Anda bisa mengubah nasib Anda” atau dengan kata lain “Kata-kata yang Anda ucapkan menentukan nasib Anda dimasa yang akan datang”.
Cobalah ubah kata-kata Anda:
Saya tidak bisa, menjadi saya perlu mencoba.
Saya capek mengerjakan banyak tugas, menjadi Saya senang karena masih banyak dipercaya orang.
Saya sudah terlalu tua untuk bersaing, menjadi Saya perlu belajar dengan yang lebih muda.
Coba Anda baca berulang kemudian bandingkan perasaan Anda usai membaca kalimat yang pertama dengan kalimat yang kedua. Ada bedanya khan? Apabila belum merasakan perbedaan, baca lagi kalimat tersebut berulang-ulang sampai Anda bisa merasakannya.
Bagaimana kata-kata yang Anda ucapkan selama ini?
Lebih banyak mendemotivasi atau memotivasi?
Lebih banyak mematikan kreativitas atau mengundang kreativitas?
Lebih banyak membuat Anda TIDAK melakukan sesuatu atau Anda banyak melakukan sesuatu?
Lebih banyak keluar kata-kata keluhan atau kata-kata yang menyenangkan?
Lebih banyak pesimis atau optimis?
Mari perbaiki kata-kata yang terucap karena itu menentukan nasib kita dikemudian hari. Siap melakukannya? Kalau saya, SIAP. Bagaimana dengan Anda?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership