Impoten Batin
- 03/09/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Oleh Jamil Azzaini, Direktur Kubik Group
Salah satu penyakit yang ditakuti laki-laki adalah impoten. Bukan hanya laki-laki yang dirugikan, sang istripun bisa merana dan tak bahagia. Penyakit impoten sangat mudah dideteksi dan dikenali oleh sang penderita dan pasangan hidupnya.
Ternyata impoten bukan hanya fisik, tetapi juga bisa menyerang batin seorang laki-laki. Kapan itu terjadi dan apa ciri-cirinya? Pertama, ketika seorang suami merasa lemah dan merasa tidak sanggup menafkahi keluarganya. Akhirnya ia “memaksa” istrinya untuk berkarir dan mencari nafkah.
Apakah wanita tak boleh berkarir dan mencari uang? Tentu boleh, tetapi itu harus atas kesadarannya sendiri bukan karena “paksaan” suaminya. Tugas suami itu bukan “memaksa” tetapi memberikan izin kepada istri. Impoten batin seorang laki-laki akan semakin parah apabila ia tega-teganya membebankan tanggungjawab keuangan keluarga juga kepada sang istri.
Kedua, ketika sang istri lebih dominan dibandingkan suami. Dominasi istri belum tentu karena kesalahan istri, boleh jadi karena kelamahan sang suami. Kita semua paham, suami adalah pemimpin rumah tangga. Tetapi saat pemimpinnya malas, kurang bergairah, lemah dan tidak bisa dibanggakan, boleh jadi sang istri yang kemudian muncul mengambil alih peran suami. Dalam kondisi seperti inilah, impoten batin mulai menyerang suami.
Saat sang istri penghasilan atau pendidikannya lebih tinggi peran suami sebagai kepala keluarga harus tetaplah dominan. Bagaimana caranya? Berjuanglah lebih keras untuk meningkatkan kompetensi. Selain itu ciptakanlah berbagai pintu datangnya rezeki, kebahagian, dan kedamaian di dalam keluarga. Jangan justeru menjadi malas karena terbuai fasilitas yang diperoleh dari istri.
Sebagai pemimpin di rumah tangga, seorang suami juga seharusnya bisa dijadikan teladan bagi anggota keluarganya. Ia tahu kapan saat yang tepat mengeluarkan nasehat. Ia pun paham kapan saat telinganya harus lebih banyak mendengar. Ia pun harus terus berlatih menjadi hebat untuk mengambil keputusan yang tepat. Bila peran ini dijalankan dengan baik, suami akan terhindar dari impoten batin.
Jadilah laki-laki yang tidak impoten batin. Karena boleh jadi impoten batin yang akut dan berkepanjangan akan benar-benar menyebabkan impoten yang sesungguhnya. Anggota tubuh yang seharusnya berperan vital justeru malah tidak berfungsi optimal. Wallahu’alam.
Informasi training, coaching dan consulting: hubungi 021-781-3030 atau 082-111-999-022
Subscribe Video Motivasi Jamil Azzaini di Youtube Channel Kubik Leadership