Jangan Menjadi Pemimpin Instant
- 10/09/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Oleh Jamil Azzaini, CEO Kubik Leadership
Sebagai pebisnis saya pernah melakukan banyak kesalahan dalam pengambilan keputusan, salah satu kesalahan saya adalah mengangkat seseorang memegang jabatan terlalu cepat. Karena punya satu prestasi menonjol, orang tersebut saya jadikan supervisor, dampaknya kinerja tim justeru semakin merosot, hubungan anggota tim tidak harmonis dan energi terkuras untuk hal-hal yang tidak produktif.
Nah, bagi Anda yang karirnya ingin terus meningkat, saran saya: jangan sering-sering mengecewakan orang yang mengangkat Anda menjadi pimpinan. Buat mereka berkata “alhamdulillah, saya tidak salah memilih orang.” Untuk itu, Anda perlu memahami karakteristik apa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin di era sekarang. Latih dari sekarang agar saat menjadi pemimpin Anda benar-benar memimpin.
Pertama, listening. Biasakan berlatih untuk banyak mendengar, benar-benar mendengar, bukan mendengar untuk menunggu kesempatan berbicara, bukan mendengar hanya karena penghormatan atau rasa empati. Anda benar-benar mendengar untuk menggali fakta, menjalin komunikasi dan mendengar untuk mengajukan pertanyaan susulan yang menyadarkan dan memberdayakan lawan bicara.
Kata-kata bijak yang sudah sering kita dengar “Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut agar kita lebih banyak mendengar daripada banyak bicara.” Saya rasa nasehat ini pas untuk Anda yang benar-benar ingin menjadi pemimpin. Dan berlatih mendengar memang memerlukan kesabaran apalagi orang yang juga berprofesi seperti saya, menjadi seorang trainer, hobinya bicara. Hehehe.
Kedua, foresight. Anda perlu berlatih memprediksi apa yang tejadi di masa depan. Kemampuan memahami dan menyadari perubahan perlu terus dilatih. Salah satu latihan yang wajib dilakukan adalah membuat tantangan-tantangan baru agar Anda tidak terjebak dalam zona nyaman. Sebab, orang yang terjebak dalam zona nyaman biasanya naluri melihat masa depannya sangat tumpul.
Ketiga, commitment to the growth of people. Seorang pemimpin harus memiliki komitmen untuk memberdayakan orang lain. Apabila Anda ingin menjadi pemimpin harus mengikis egoisme pribadi. Berpikirnya tim, bukan diri sendiri. Terbiasa mendorong orang lain untuk maju tanpa melupakan mengembangkan dirinya.
Menjadi pemimpin yang benar-benar memimpin itu memerlukan proses persiapan yang matang. Mulailah dari sekarang untuk terbiasa melakukan tiga tersebut di atas. Mau khan? Tentu Anda akan menjawab mau bagi yang siap menjadi pemimpin, dan menjawab tidak mau bagi yang menikmati menjadi follower.
****
Kubik Leadership, perusahaan konsultan SDM terkemuka di Indonesia yang telah membantu lebih dari 150 perusahaan termasuk diantaranya perusahaan Fortune 100 Indonesia, akan menyelenggarakan sebuah Interactive Strategic Workshop selama satu hari untuk Anda, para Top Corporate Leaders, dengan tema:
“Building a Culture of Innovation through Gamification”
Hari Kamis, 3 November 2016 di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta
Fasilitator Workshop: Jamil Azzaini (Co-Founder & CEO Kubik Leadership), Indrawan Nugroho (CEO Cipta Innovation Consulting), Stuart Lloyd (Chief Hothead at Hotheads Innovation) dan Eko Nugroho (CEO & Lead Game Designer Kummara)
Ini adalah workshop yang langka dan satu-satunya di Indonesia. Informasi dan pendaftaran silakan hubungi 081310430833 (Dwi), 082111999022 (Kubik) atau kunjungi www.kubik.co.id/innovation