RevoLeader
- 27/12/2022
- Posted by: Kubik Leadership
- Category: Articles
Saat ini korporasi berhadapan dengan dunia yang mengalami perubahan sangat cepat, kian tak pasti, dan semakin kompleks. Terminologi yang biasa kita pakai adalah VUCA yakni akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity
Perkembangan teknologi telah menghadirkan pelaku-pelaku yang berhasil menciptakan model-model bisnis baru yang disruptive, yang membingungkan bahkan bagi penguasa pasar. Pesaing seolah olah datang dengan tiba tiba, malah sudah bukan lagi pada industry yang sama tetapi bisa jadi dari industry yang berbeda namum memberikan solusi dengan cara yang baru.
Pemimpin Korporasi dituntut untuk cepat tanggap dan mampu beradaptasi dengan perubahan dan ketidakpastian. Cara baru perlu untuk terus dikembangkan, diuji, dan diterapkan dengan segera. Dibutuhkan dukungan tim dengan kinerja tinggi yang mampu memunculkan gagasan dengan cepat, dan tidak hanya menunggu arahan dari pucuk pimpinan perusahaan.
Pemimpin tidak lagi hanya mengandalkan skill manajerial seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengambilan keputusan (directing), penempatan staf (staffing) dan fungsi control (controlling). Tetapi perlu adanya keseimbangan peranannya dengan skill mpinan. Dalam hal ini tidak hanya dibutuhkan skill kepemimpinan yang kuat bahkan yang Siap dan revolusioner.
Karena korporasi dalam skala besar dan menengah mengalami hambatan dalam kaderisasi pemimpin puncak. Kader pemimpin di level menengah belum siap menggantikan posisi puncak. Begitu juga pada pemimpin level menengah mereka juga memiliki kendala yang sama, timnya tidak siap menggantikan posisinya.
Gap pada kesiapan kepemimpinan tersebut menyebabkan stagnasi pertumbuhan usaha, karena tidak adanya terobosan dalam pengembangan karena pemimpin terjebak menjalankan cara cara lama dalam menghadapi tantangan baru.
Misalnya pada bisnis Operational Lease, jasa pelayaran dan pertambangan. Biaya operasional yang cenderung meningkat sedangkan harga jual produk atau jasanya cenderung melemah. Tetapi para pemimpin perusahaan masih melakukan pendekatan operasional seperti pada saat harga komoditi dan jasa seperti jaman keemasannya.
Gap tersebut juga menyebabkan kehilangan momentum . karena dalam krisis pasti ada kesempatan. Perubahan dramatis selain menghadirkan tantangan juga menghadirkan momentum. Misalnya kehadiran mobile internet yang terlambat dimanfaatkan oleh industry transportasi, namun justru dimanfaatkan oleh penyedia jasa aplikasi online yang memberi kemudahan dalam mendapatkan layanan sarana transportasi. Dan pada saat perusahaan transportasi mengikutinya, kondisinya sudah lewat.
Untuk itu perlu mengukur dan mendefinisikan kesiapan kepemimpinan tim juga Anda sendiri, mengaplikasikan program coaching untuk meningkatkan level kesiapan kepemimpinan tersebut. Merumuskan dan menentukan proses dan langkah pertama Anda dalam mewujudkan pemimpin revolusioner tsb.
Jadi, SIAPKAH ANDA?
Atok R Aryanto
People Development Coach